Alasan Bayu Oktara Berhenti Merokok dan Beralih ke Vape? – Sebagai seorang public figure, kehidupan Bayu Oktara tak lepas dari bahan perbincangan seru di tengah-tengah masyarakat. Salah satu episode hidupnya yang juga mendulang atensi masyarakat adalah tentang keputusannya untuk berhenti merokok dan beralih menggunakan vape.
Vaping atau yang biasa disebut sebagai alternatif tembakau yang dibakar merupakan teknik yang dikembangkan oleh para apoteker yang simpati dengan efek asap rokok pada 2003 silam. Nah, jika kamu penasaran dengan perjalanan serta alasan Bayu Oktara berhenti merokok dan beralih ke Vape, simak ulasan kami dibawah ini!
Bayu Oktara Berhenti Merokok dan Beralih ke Vape: Kebiasaannya Merokok
Masih ingat dengan si playboy Gusti dalam sitkom jadul berjudul Office Boy? Itulah salah satu tokoh ikonik yang diperankan oleh selebriti Bayu Oktara. Siapa itu Bayu Oktara? Singkatnya dia adalah selebriti Indonesia kelahiran 1978.
Ia mulanya adalah seorang penyiar radio Prambors – radio sejuta umat insan muda. Setelah itu ia terus berkembang dalam dunia hiburan dengan menjadi pemain sinetron, MC, DJ, VO, juga presenter.
Melihat sepak terjangnya tersebut, bisa dikatakan bahwa kejernihan suara adalah salah satu nilai jual dalam perjalanan karirnya. Hanya saja, ia dulu sempat menjadi seorang perokok aktif.
Hingga pada 2008, Bayu akhirnya memutuskan hijrah dari yang awalnya merokok kemudian menggunakan vape. Alasannya, ia mengaku karena hal kesehatan dan keluarga.
Pria yang memiliki panggilan Bayu ini menjelaskan lebih lanjut tentang alasannya ini. Sebelum menggunakan alternatif vape, ia sempat menderita sakit tenggorokan yang sering membuatnya kewalahan saat ada jadwal siaran di pagi hari.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa keluarganya terutama istri dan anak-anaknya merasa terganggu dengan bau rokok yang biasanya menempel di baju atau di tubuhnya.
Dua alasan tersebut sebenarnya cukup untuk membuatnya berhenti merokok. Tapi sayangnya, kadang ia masih saja ingin kembali merokok. Untuk itulah dirinya mencoba mencari alternatif yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan vape.
Vape yang secara teknis merupakan rokok elektronik dengan uap sebagai residunya, memang telah lama dikenal sebagai ‘tempat rehabilitasi’ bagi mereka yang ingin berhenti merokok serta menjauhi efek berbahaya TAR yang terkandung dalam rokok kretek.
Selain itu, vape juga dibilang lebih aman daripada rokok dengan tingkat risiko hanya sebesar 5% daripada rokok atau kata lainnya vape 95% lebih aman. Benarkah demikian? Yuk temukan jawabannya!
Vape dan Rokok, Mana yang Lebih Berbahaya?
Ada banyak yang mengatakan bahwa vape adalah salah satu alternatif terbaik bagi mereka yang ingin berhenti merokok tapi tidak bisa benar-benar berhenti. Untuk itulah, dalam beberapa tahun terakhir kamu akan menemukan banyak toko vape dibuka.
Lalu bagaimana dengan keamanan vape dibandingkan rokok dari segi kesehatan? Seperti yang telah kami sebutkan di atas, ada yang berani mengatakan bahwa vape 95% lebih aman daripada rokok, bahkan hingga 98% – 99%.
Pertanyaannya sekarang, apakah benar demikian? Darimana angka itu diperoleh? Untuk mengurai kebingungan kamu, kami akan merangkum sedikit pendapat para ahli dan para akademisi. Berikut rangkuman singkatnya:
1. Grup International Expert, 2014
Pada 2014, Professor David Nutt beserta beberapa ahli kesehatan melakukan serangkaian penelitian tentang efek vape terhadap kesehatan. Temuan mereka menyatakan bahwa 95% vape lebih aman daripada rokok.
2. Public Health England, 2015
Public Health England atau disingkat dengan PHE melakukan telaah secara menyeluruh tentang vape. Hasil keilmiahan mereka juga menunjukkan bahwa efek jangka panjang rokok elektrik tidak lebih dari 5% daripada mereka yang merokok dengan tembakau.
Menariknya, pada tahun 2018 PHE juga melakukan tinjauan ulang tentang hasil studi kasus ini. Hasilnya sama, bahwa risiko efek jangka panjang penggunaannya cukup rendah daripada mereka yang seorang perokok aktif.
3. UK Royal College of Physicians, 2016
Sama seperti PHE, Royal College of Physicians menemukan bahwa vape tidak seberbahaya rokok biasa. Vape berpotensi untuk menurunkan angka penyakit yang biasanya timbul dari para perokok aktif.
Selain itu, vape juga merupakan instrumen yang tepat untuk mendorong terciptanya tobacco-free society atau masyarakat bebas tembakau.
Dari ketiga studi ilmiah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ketiganya sepakat mengatakan bahwa bahaya konsumsi vape tidak semengerikan dari efek menghirup tembakau.
Rokok konvensional yang biasanya datang dengan TAR serta kandungan nikotin yang cukup pekat banyak menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh, baik untuk perokok aktif maupun perokok pasif.
Berbeda dengan vape. Cara kerja vape adalah dengan memanaskan liquid yang kemudian terjadilah proses penguapan. Uap yang dihasilkan pun tidak memiliki efek berbahaya bagi yang lain, apalagi meninggalkan bau tidak menyenangkan.
Dikatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan kematian karena konsumsi vape. Begitupun untuk penyakit lain seperti asma, radang paru-paru atau hipertensi mengalami penurunan bagi mereka yang dulunya adalah perokok kretek garis keras.
Kendati dikatakan bahwa vape less risky dari rokok, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan bahwa vape benar-benar aman. Hanya saja memang, jika dibandingkan dengan rokok, vape adalah solusi paling ideal.
1. Vaping to Quit Smoking
Salah satu satu alasan mengapa vape bisa diterima dengan cepat dan masif adalah karena ia lebih aman daripada rokok dan memiliki banyak varian rasa yang bisa dijajal.
Vape yang datang dengan liquid, biasanya akan lebih efektif untuk memberikan sensasi lain dibanding menghisap batang rokok. Rasa-rasa yang diciptakan misalnya saja rasa strawberry, banana, coffee, blueberry, chocolate dan sebagainya.
Jika senang bereksperimen dengan rasa-rasa liquid, kamu boleh loh mengunjungi situs kami di Indonesia Dream Juice yang merupakan produsen liquid vape berkualitas. Kami telah mengembangkan banyak varian rasa dan aroma yang siap untuk menemani hari-hari kamu di sela-sela jeda bekerja.
Tips Untuk Pemula
Sebagai seorang pemula di dunia vape, kamu mungkin saja merasa bingung bagaimana menggunakannya. Untuk itulah, kamu perlu teman yang bisa sabar mengedukasi tentang cara terbaik menggunakan vape. Namun, tidak perlu khawatir, berikut akan kami jelaskan beberapa tipsnya untuk kamu ketahui.
1. Kenali Jenis Device
Secara garis besar, ada dua perbedaan device yang digunakan oleh para vapers, yakni pod dan mod. Pod biasanya berukuran lebih kecil dan lebih terjangkau. Sedangkan mod adalah versi bongsornya. Biasanya mod juga didukung dengan layar untuk mengetahui informasi voltage dan wattagenya.
2. Perbedaan Atomizer
Atomizer adalah komponen yang menjadi penanggung jawab proses pembakaran yang selanjutnya terciptalah penguapan. Ada tiga jenis atomizer, yakni RDA, RTA, dan RDTA.
3. Perbedaan Liquid
Selain device dan atomizer, ada juga perbedaan liquid. Sejauh ini, ada dua jenis liquid yang dikembangkan yakni freebase dengan kadar nikotin rendah, serta salt nic dengan kandungan nikotin tinggi.
Baca Juga : Settingan Ohm dan Watt dalam Vape
Jadi, Bayu Oktara Berhenti Merokok dan Beralih ke Vape?
Itulah tadi informasi seputar Bayu Oktara berhenti merokok dan beralih ke vape yang perlu kamu ketahui. Bagi kamu yang juga mengalami kesulitan untuk berhenti merokok, kamu bisa meniru cara Bayu. Last but not least, vape memang mengandung sedikit bahaya, tapi tetap patuhi kaidah konsumsinya ya!
Nah kalo kamu seorang perokok yang ingin mengikuti jejak Bayu Oktara, waktunya beli liquid di Indonesia Dream Juice!
Jangan lupa juga follow instagram kami @idjofficial biar ga ketinggalan info-info menarik seputar liquid dan event menarik yaa!
Masih bingung atau ragu dalam memilih liquid? Tanya-tanya sama admin disini yuk!