Back

Rekomendasi 7 Coil Vape, Ngebul Nikmat Tetap Hemat

Coil VapeUntuk kalian yang suka ngulik sesuatu, vape . Soalnya, setiap komponen di vape bisa diutak-atik supaya menghasilkan sensasi yang kalian mau. Memangnya sensasi apa sih? Sederhananya, vape adalah perangkat penghasil uap yang bisa dinikmati seperti rokok. Makanya banyak juga yang bilang kalau vape ini adalah rokok elektrik. Nah, salah satu komponennya adalah coil vape.

Agar bisa menghasilkan uap, vape memiliki berbagai komponen di dalamnya. Setiap komponennya punya fungsi yang saling mendukung satu sama lain supaya vape bisa ngeluarin uap. Misalnya, mau bikin vape ngeluarin uap lebih banyak atau mau cari sensasi throat hit yang lebih nendang. Semua bisa didapatkan, asal bisa menyesuaikan tiap komponennya.

Coil ini punya fungsi untuk memanaskan kapas yang berisi liquid untuk nantinya berubah jadi uap. Bisa dibilang, coil ini salah satu komponen yang krusial, lho. Makanya kami akan berbagi informasi sekilas tentang coil dan beberapa rekomendasi untuk teman-teman supaya bisa ngebul lebih nikmat. Selamat membaca!

Apa itu Coil Vape

Coil vape adalah lilitan kawat yang menjadi penghubung baterai dan atomizer, sekaligus menjadi pengikat kapas yang berisi liquid. Karena fungsinya ini, coil vape jadi komponen krusial yang punya peran penting pada pembakaran liquid. Makanya, pengaturan coil harus benar dan sesuai untuk menciptakan sensasi vaping yang paripurna.

Selain itu, coil juga mempengaruhi banyaknya uap serta rasa yang dihasilkan. Bila teman-teman menghisap vape dan ternyata rasanya seperti gosong atau ada yang terbakar, bisa jadi karena coil yang sudah harus diganti atau ada yang salah dengan pengaturannya.

Mirip seperti rantai dan kampas rem pada sepeda motor, coil perlu diganti untuk jangka waktu tertentu. Tentu saja ini bertujuan untuk memaksimalkan kerja vape. Tidak itu saja, penggantian coil menjadi penting karena berhubungan dengan alasan keamanan.

Biasanya, penggantian coil vape ini dipengaruhi beberapa faktor. Waktu dan cara pemakaian vape menjadi salah satunya. Maksudnya, semakin lama dan sering pemakaian vape maka semakin pendek pula umur penggunaan coil. Tapi kalau dengan pemakaian normal, umumnya bisa bertahan hingga 14 hari atau lebih.

Faktor lainnya yang juga mempengaruhi umur penggunaan coil vape adalah jenis wire atau kawat yang digunakan untuk membangun coil. Karena setiap jenis wire memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk aspek durability atau ketahanannya.

Dan faktor terakhir yang paling penting adalah kemauan. Kalau teman-teman mau ganti coil vape padahal belum waktunya ganti, ya sudah, gak apa-apa juga sih. hehe.

Jenis-jenis Coil Vape

Buat kalian yang mau ngulik soal vape, kami bagi sedikit informasi tentang jenis-jenis coil vape. Ada beberapa macam jenis coil vape yang dikenal di kalangan vapers. Setiap variasinya punya karakteristik yang berbeda.

Beberapa diantaranya adalah:

Standard Coil

Coil jenis ini banyak ditemui oleh pengguna vape. Sesuai sama namanya, coil ini berbentuk lilitan standar serta paling sering digunakan dan ada dalam komponen vape. Coil jenis ini juga bisa menghasilkan rasa dan uap yang diharapkan vapers, lho. Tapi, itu kalau harapannya tidak aneh-aneh. Kalau harapannya kenyang, ya makan. hehe.

Parallel Coil

Kalau dilihat sekilas, coil jenis ini tidak berbeda jauh dengan standard coil. Tapi sebenarnya coil jenis ini terdiri dari dua kawat yang dililit secara berdampingan. Sehingga permukaan coil jadi lebih luas dan bisa menghasilkan rasa, uap, dan throat hit yang maksimal.

Twisted Coil

Coil jenis ini merupakan gabungan dua kawat yang dililit secara melintir (twisted). Mirip parallel coil, coil jenis ini memiliki permukaan yang luas. Bedanya adalah jenis ini melintir 🙂 Maksud kami, perbedaannya ada di resistensinya yang dijaga agar tetap rendah

Clapton Coil

Clapton coil dibuat dari kawat yang memiliki resisten rendah dan kemudian dililit lagi dengan kawat yang memiliki resisten tinggi. Cara ini bisa menghasilkan lebih banyak uap dengan rasa nikmat dan cenderung lembut. Selembut belaian kekasih.

Kira-kira itu beberapa jenis coil vape yang cukup umum di kalangan para vapers. Untuk teman-teman yang mau buat coil sendiri, bisa banget. Caranya, lihat saja di youtube atau pantengin terus website ini atau follow Instagram Indonesia Dream Juice. Nanti akan ada konten menarik tentang ini.

Tapi, sebelum teman-teman coba bikin sendiri, kalian perlu cari tahu dulu informasi seputar kelistrikan. Karena yang lebih penting dari kenikmataan adalah keselamatan dan keamanan. Kalau salah-salah, bukannya ngebul malah amburadul. Amit-amit, deh.

Jenis-jenis Wire untuk Coil Vape

Untuk membangun coil vape yang oke, vapers perlu tahu wire yang tepat sesuai kebutuhan. Soalnya, setiap bahan wire akan berpengaruh pada performa coil yang dibangun. Di kalangan vapers, setidaknya ada lima bahan wire yang umum digunakan. Berikut diantaranya:

Kanthal Wire

Jenis wire ini adalah yang paling umum untuk membangun coil vape. Alasannya karena wire jenis ini memiliki harga yang sangat terjangkau, ketersediaannya yang banyak, dan daya tahan yang kuat.

Wire kanthal ini tahan terhadap oksidasi, sehingga bentuknya akan tetap bertahan walaupun dibengkokan. Selain itu, wire ini juga memiliki toleransi terhadap suhu yang sangat tinggi hingga 1.500°C sebelum benar-benar meleleh.

Karena mudah ditemukan dan digunakan, wire jenis ini paling sering digunakan oleh pemula.

Nichrome Wire

Dari namanya, sebenarnya dapat diketahui kalau wire jenis ini berbahan dari campuran nikel dan kromium. Sehingga memiliki waktu yang singkat untuk memanaskannya. Tapi harus memperhatikan pulsing coil nichrome pelan-pelan di awal supaya tidak terbakar.

Wire ini bisa dibilang lebih canggih dari kanthal. Walaupun memang sedikit sulit ditemukan, namun nichrome memiliki ketahanan oksidasi yang sama kerasnya dengan kanthal. Selain itu, juga berfungsi dengan baik pada suhu yang lebih tinggi tanpa merusak bagian dalamnya.

Biasanya wire ini lebih banyak dipakai oleh vapers yang menyukai build tingkat lanjut. Tapi perlu diperhatikan untuk teman-teman yang memiliki alergi terhadap nikel, sebaiknya tidak menggunakan bahan ini, ya.

Nickel Wire

Untuk beberapa orang, wire ini dikenal sebagai bahan pertama yang digunakan untuk perangkat pengontrol suhu. Ini karena bahan nikel memiliki temp coefficient resistance yang bagus dan memudahkan perangkat dalam menentukan arus yang diperlukan untuk mempertahankan dan memutuskan arus listrik guna mengurangi resiko panas berlebih. Sehingga, wire ini hanya cocok digunakan dalam mode kontrol suhu.  Bahan ini juga memiliki waktu ramp-up yang cepat, bahkan lebih cepat dari kanthal.

Salah satu kekurangan dari wire ini adalah resiko overheating yang cukup tinggi jika menggunakannya dalam mode watt. Wire ini bisa terbakar dan meleleh, bahkan ada kemungkinan keracunan untuk penggunanya. Tapi kemungkinan ini dapat dihindari dengan memilih mod TC (Temperature Control) yang bagus. Secara umum, wire ini aman, tapi penggunaannya harus sesuai dengan semestinya. Ingat, keamanan dan keselamatan tetap yang utama, ya.

Stainless Steel Wire

Jenis wire ini memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya, bahan ini sangat fleksibel karena dapat digunakan dalam mode watt dan juga mode kontrol suhu. selain itu, wire ini memiliki ketahanan yang bagus sehingga dapat bertahan lama. Bahkan, saking lamanya bisa sampai kiamat, gak deng 🙂 Maksudnya lebih tahan lama jika dibandingkan dengan bahan lain.

Wire ini juga memiliki titik didih yang tinggi. Jadi teman-teman tidak perlu khawatir kalau membakar coil vape yang menggunakan wire ini sampai kering, tanpa harus khawatir apakah tangki akan rusak atau tidak. Selain itu, bahan ini juga tidak mengandung nikel sehingga teman-teman yang memiliki alergi terhadap nikel tetap aman menggunakannya.

Tapi wire ini bukan tanpa kelemahan. Salah satunya dari segi harga, karena penggunaan bahan ini masih baru maka harga di pasaran masih cukup tinggi. Selain itu, untuk ketersediaannya masih belum sebanyak bahan lain sehingga tidak semua toko menjualnya.

Titanium Wire

Coil vape yang menggunakan wire ini cenderung akan menghasilkan rasa yang lebih bersih dan renyah. Bahan ini juga relatif lebih tahan lama jika dibandingkan dengan bahan lainnya. Jadi, teman-teman bisa menghemat waktu dan tidak perlu sering-sering mengganti coil.

Tapi kelemahannya, wire ini memiliki harga yang sangat mahal. Bahkan lebih mahal dari keempat bahan lainnya. Selain itu, titanium akan melepaskan titanium dioksida ketika mencapai kapasitas panas maksimumnya.

Jenis wire juga hanya disarankan dalam mode kontrol suhu karena ketika digunakan dalam mode watt dan dipanaskan di atas 610°C dapat terbakar dan akan sulit untuk dipadamkan. Jika menggunakan mode kontrol suhu, teman-teman dapat menjaga arus pada kapasitas netralnya, sehingga tidak mencapai suhu coil yang berbahaya.

Maka dari itu, wire ini biasanya direkomendasikan untuk vapers pengalaman ketika ingin membangun coil sendiri.

Rekomendasi Wire dan Coil Vape

Setelah tahu tentang jenis-jenis coil vape dan wire-nya, sekarang kami akan kasih rekomendasi coil vape dan wire vape yang oke, nih. Jadi bisa ngulik lebih dalam untuk mendapatkan sensasi ngebul maksimal.

Galaxy Wire NI80 28 AWG

Dengan ukuran yang lebih besar yaitu 28 AWG, wire ini dapat menghasilkan ohm yang lebih besar. Tapi tergantung dari diameter lilitan pada build coil vape yang kalian buat, sih. Wire ini diklaim dapat menghasilkan rasa 9/10 dan uap 8/10. Untuk harganya masih terbilang murah, mulai dari Rp 25.000 saja sudah bisa mendapatkan produk ini dengan panjang 3 meter.

Coil Gear Alien Optimus NI80

Alien Optimus merupakan prebuilt namun terdiri dari 3 core dan 1 outer. Produk ini bisa menghasilkan rasa yang maksimal dengan ohm yang rendah. Spesifikasi dari coil ini yaitu berdiameter 2,5 milimeter, 5 lilitan, serta menghasilkan resistant 0,15 ohm untuk dual coil dan 0,30 ohm untuk single coil. Harganya pun masih cukup terjangkau, mulai dari Rp 35.000 untuk 2 buah coil vape.

NI80 UD Nichrome 24 GA

Produk ini menawarkan wire yang berbahan nichrome 80 dengan ukuran 24 AWG. Untuk harganya, mulai dari Rp 23.000 sudah bisa mendapatkan wire ini dengan panjang 30 feet atau sekitar 9,2 meter.

Fused Clapton Twisted Messes Nichrome TMN 80

Produk ini termasuk coil vape yang sangat populer di kalangan vapers karena harganya yang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 25.000 untuk dua buah coil vape. Spesifikasinya, untuk Twisted Messes V1 memiliki diameter 3,0 milimeter, 5 lilitan, serta menghasilkan resistant 0,18 – 0,19 ohm untuk dual coil dan 0,30 – 034 ohm untuk single coil.

Sedangkan untuk Twisted Messes V2 memiliki diameter 2,5 milimeter, 6 lilitan, serta menghasilkan resistant 0,25 – 0,26 ohm untuk dual coil dan 0,45 – 0,48 ohm untuk single coil.

Coil Vape Gear Alien

Produk ini memiliki bahan nichrome 80 dengan spesifikasi 0,28⨉0,8+32 AWG. Untuk harganya terbilang cukup mahal, sekitar Rp 210.000 untuk bisa mendapatkan produk ini.

GeekVape NI80 Clapton Wire 10Ft

GeekVape menyediakan tiga varian spesifikasi, yaitu ZN07 dengan ukuran 26GA⨉3+36GA, ZN08 dengan ukuran 28GA⨉3+36GA, dan ZN09 dengan ukuran 30GA⨉3+38GA. Produk ini dibanderol dengan harga mulai Rp 85.000 untuk wire dengan panjang 10 feet atau sekitar 3 meter.

Coil Vape Gear Nichrome 80

Sesuai namanya, coil vape ini terbuat dari nichrome yang dapat menahan suhu hingga 1.400°C. Dengan harga yang cukup terjangkau yaitu hanya sekitar Rp 28.000, teman-teman sudah bisa mendapatkan coil ini dengan panjang 30 feet atau sekitar 9,2 meter.

Nah, kira-kira itulah beberapa informasi umum tentang coil vape. Sekarang teman-teman sudah tidak perlu bingung lagi mau pakai coil dan wire yang mana, karena sudah tahu karakter setiap jenisnya. Apalagi untuk kalian yang mau ngulik vape lebih jauh, khususnya coil. Tapi sekali lagi kami ingatkan, yang terpenting tetap mengutamakan kaidah keamanan dan keselamatan. Soalnya, buat apa nikmat kalau tidak selamat.

Share dan Follow Sosial Media kami!
error:
WeCreativez WhatsApp Support
Tim customer support kami siap menjawab segala pertanyaan Anda. Silahkan tanyakan apa saja!
👋 Halo, ada yang bisa saya bantu?