Vape adalah salah satu cara merokok versi modern yang banyak digandrungi para remaja maupun dewasa khususnya laki-laki. Banyak orang memilih vape ketimbang rokok, sebab rokok konvensional dinilai lebih mahal. Mungkin kamu salah satu orang yang suka dengan vape.
Dalam vape, terdapat beberapa komponen yang berfungsi untuk menghasilkan uap dari cairan liquid yang ada di dalam vape itu sendiri. Nama komponennya adalah coil, coil merupakan elemen pemanas yang terbuat dari kawat yang digulung dan dibentuk menjadi sebuah kumparan. Terdapat perbedaan antara single coil dan dual coil, penasaran apa saja perbedaannya? Langsung saja baca ulasannya berikut ini, ya.
Antara Single Coil dan Dual Coil: Apa Itu Coil?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, coil adalah salah satu komponen penting dalam sebuah vape. Coil ini memiliki lilitan, di dalam lilitan coil akan dimasukkan kapas untuk menyerap liquid. Jenis kawat yang digunakan untuk coil vaporizer bermacam-macam, mulai dari jenis, ukuran, dan bentuknya.
Coil vaporizer tersebut dapat berpengaruh pada rasa, uap, tenaga baterai, dan sebagainya. Jika kamu masih pemula, sebaiknya kamu mengetahui bahwa terdapat perbedaan coil yaitu coil head yang dibuat oleh pabrik dan coil yang dibuat sendiri.
- Coil Buatan Pabrik
Coil yang dibuat oleh pabrik hanya ada untuk atomizer jenis RTA. Sejumlah RTA memiliki pilihan untuk memakai coil yang langsung jadi atau yang dari pabrikan.
Jika coil sudah kotor atau rusak, kamu tinggal membuangnya dan membelinya lagi yang masih baru. Namun, coil pabrikan ini memiliki kelemahan yaitu harganya yang sangat mahal. Selain itu, daya pakainya hanya sebentar serta tidak bisa mengganti rasa yang terlalu parah misalnya dari rasa buah menjadi rasa kopi, hal ini karena akan menimbulkan rasa yang berbeda.
- Coil Buatan Sendiri
Sementara itu, coil yang dibuat sendiri biasanya terbuat dari kawat khusus vaporizer yang dibeli secara gulungan. Setelah itu, kamu bisa melilitnya sendiri ke obeng atau alat lain. Jika sudah, nanti bisa dipasang ke atomizer dan masukkanlah kapas ke dalam lubang lilitannya.
Pada umumnya coil memang lebih baik dibuat sendiri, hal ini karena lebih mudah diatur dan juga kamu bisa lebih mudah mengatur alat vapenya dan lebih hemat daya.
Dalam penyebutan jumlah coil, ada istilah yang namanya single coil, dual coil, triple coil, quad coil, dan sebagainya. Namun, pada umumnya yang sering digunakan hanya single atau dual coil saja. Ada sejumlah atomizer yang memiliki penampungan hingga 3, 4, atau 8 coil. Semakin banyak jumlah coilnya, maka semakin bagus juga produksi uapnya.
Walaupun begitu, kamu harus memperhatikan bahwa semakin banyak coil maka semakin banyak tenaga juga yang digunakan. Selain itu, baterai yang digunakan juga akan semakin keras untuk bekerja.
Komponen Penyusun Vape
Vape memiliki 4 dasar komponen utama yaitu atomizer, mod, baterai, dan liquid. Berikut merupakan pemaparan singkatnya.
A. Atomizer
Atomizer terdapat 3 jenis yaitu Rebuildable Tank Atomizer (RTA), Rebuildable Dripping Atomizer (RDA), dan Rebuildable Dripping Tank Atomizer (RDTA).
B. Mod
Mod merupakan bagian utama vape yang terdapat baterai dan rangkaian listrik lainnya yang berguna untuk menyalurkan arus ke dalam atomizer. Mod ada 2 jenis yaitu elektrikal mod, yang memiliki komponen listrik berupa chip, dan mekanikal mod yang tidak memiliki komponen listrik.
C. Baterai
Baterai adalah sumber energi yang digunakan vape untuk memanaskan liquid. Baterai yang digunakan untuk vape adalah baterai khusus yang bisa diisi ulang. Penggunaan daya baterai juga tergantung dari konfigurasi coil yang digunakan.
D. Liquid
Liquid merupakan cairan dalam vape yang jika dipanaskan akan menghasilkan uap. Jumlah uap yang dihasilkan tergantung dari konfigurasi coil yang digunakannya.
Keuntungan dan Kekurangan Single Coil
Setiap jumlah coil dalam vape tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baik itu antara single coil maupun dual coil, memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dari single coil.
- Single coil mampu mengonsumsi lebih sedikit daya daripada dual coil
- Single coil juga lebih sedikit mengonsumsi liquid atau cairan, hal ini karena single coil hanya memiliki 1 coil yang menyerap dan menguapkan cairan saja
- Lebih mudah membuat single coil daripada dengan konfigurasi dual coil
Di bawah ini merupakan beberapa kekurangan dari single coil.
- Uap yang dihasilkan lebih sedikit, hal ini karena berhubungan dengan kemampuan single coil yang mengonsumsi daya lebih sedikit
- Uap yang dihasilkan juga kurang tebal dan padat jika dibandingkan dengan dual coil
- Sensasi tenaga yang dihasilkan sedikit berkurang
Keuntungan dan Kekurangan Dual Coil
Selain single coil, vape dengan dual coil juga memiliki kelebihan dan kekurangannya ketika digunakan. Berikut merupakan kelebihan dari dual coil.
- Dual coil pada umumnya dapat menghasilkan uap yang lebih banyak, hal ini karena berkaitan dengan jumlah liquid yang diuapkan
- Uap yang dihasilkan cenderung lebih padat daripada single coil
- Throat hit yang lebih kuat dibanding single coil
Di bawah ini merupakan beberapa kekurangan dari dual coil.
- Penggunaan vape dual coil cenderung lebih cepat habis baterainya, hal ini karena konsumsi daya baterainya yang lebih tinggi
- Liquid atau cairan yang digunakan lebih cepat habis
- Pembuatannya lebih sulit jika dibandingkan dengan single coil
Lebih Baik Mana Antara Single Coil dan Dual Coil?
Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan konfigurasi dual coil atau single coil, sebaiknya ketahui lagi tergantung dari apa yang kamu inginkan dari vape yang kamu miliki. Single coil maupun dual coil bisa dipilih karena memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sederhananya, jika kamu ingin hasil uap yang lebih tebal, maka kamu bisa memilih dual coil. Hal tersebut karena memang uap hasil dari dual coil lebih tebal, yang mana penggunaan jumlah liquidnya yang lebih banyak, maka akan menghasilkan uap yang lebih banyak dan tebal.
Tetapi, jika kamu lebih memilih sisi hematnya, kamu bisa memilih single coil, walaupun uap yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan tebal. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan penggunaan baterainya. Dual coil menghabiskan lebih banyak daya baterai sehingga dinilai lebih boros ketimbang dengan single coil.
Dari uraian diatas, kini kamu sudah mengetahui apa saja perbedaan termasuk kelebihan dan kekurangan antara single coil dan dual coil. Setelah ini, kamu bisa memilih vape dengan konfigurasi seperti apa yang diinginkan. Keduanya tetap dapat dinikmati saat menggunakannya, meskipun menawarkan kelebihan yang berbeda-beda.
Untuk kamu yang sedang mencari vape dengan konfigurasi single coil atau dual coil, kamu bisa mendapatkannya di Indonesia Dream Juice. Kita menjadi salah satu supplier liquid untuk vape yang juga menjual berbagai jenis vape, pastinya kamu bisa memilih sendiri vape kesukaanmu.