Siapa sih yang tidak mau device-nya awet dan panjang umur? Meski begitu, terkadang ada saja masalah yang terjadi pada device kita, misalnya menjadi terlalu panas atau overheat. Apalagi untuk kamu yang pakai mod, peluang overheat-nya lebih besar kalau dibandingkan dengan pod. Terus, gimana dong cara mengatasi mod panas?
Nah, kebetulan kami punya informasi tentang cara mengatasi mod panas nih guys. Supaya mod kesayanganmu punya umur panjang dan bisa semakin lama menemani ritual ngebul-mu. Terus kamu juga jadi bisa lebih hemat, karena tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk gonta-ganti mod lagi.
Selain jadi lebih awet dan hemat, dengan mengetahui cara mengatasi mod panas, kamu juga bisa terhindar dari situasi yang berbahaya, lho. Soalnya, mod yang terlalu panas punya potensi meledak. Walaupun sangat jarang terjadi, tidak ada salahnya kamu tetap waspada, guys. Jadi, simak baik-baik ya!
Cara Mengatasi Mod Panas
Kalau ngomongin mod panas, hal pertama dan paling utama yang harus kamu lakukan adalah jangan panik guys. Perlu diingat, mod memang didesain untuk memanipulasi panas: baterai menghantarkan daya ke coil, lalu coil mengubah daya jadi panas sehingga bisa membakar liquid untuk diubah menjadi uap yang akhirnya bisa kamu hirup.
Jadi, sangat wajar kalau mod kamu mengalami peningkatan suhu saat digunakan. Namun, menjadi tidak wajar apabila panasnya berlebihan sehingga memberikan rasa tidak nyaman saat vaping. Kalau ini terjadi, kamu harus waspada guys.
Biasanya ada beberapa hal yang bikin mod jadi panas. Tapi jangan khawatir, setiap masalah pasti ada solusinya. Ini dia beberapa diantaranya:
A. Pastikan Kamu Tidak Melakukan Chain-Vaping
Untuk kamu yang belum tahu, chain-vaping adalah gaya atau cara menghisap vape dengan frekuensi yang tinggi dalam satu waktu. Sederhananya, kamu dikatakan chain-vaping jika menghisap vape terus-menerus dalam waktu yang lama.
Ada sebagian vapers yang melakukan chain-vaping secara tidak sadar, biasanya karena untuk memenuhi kebutuhan nikotin. Bisa juga karena kebiasaan yang telah terbangun sebelumnya, seringnya yang begini adalah mantan perokok.
Terus hubungannya chain-vaping dan mod jadi panas apa dong? Jadi begini, chain-vaping akan membuat coil tidak berhenti bekerja untuk waktu yang cukup lama, sehingga mod menjadi panas karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk menurunkan suhu.
Nah, solusinya mudah sekali. Sebisa mungkin hindari melakukan chain-vaping. Untuk yang sudah menjadi kebiasaan memang sulit, sih. Tapi percaya deh, selain membantu coil di mod istirahat untuk mendinginkan suhunya, kamu jadi bisa menghirup udara segar di sela-sela itu. Sehingga paru-paru kamu bisa ikut istirahat juga.
B. Pastikan Kamu Menggunakan Coil yang Tepat
Jenis coil yang kamu gunakan juga akan berkontribusi pada panasnya mod kamu. Sehingga, penting untuk menyesuaikan jenis coil yang kamu gunakan dengan gaya atau cara dan frekuensi vaping-mu.
Bagi sebagian orang, akan sedikit membingungkan kalau berbicara mengenai coil terlalu teknis. Supaya tidak bingung, ada aturan sederhana yang mudah dipahami, yaitu jika lilitan coil kamu rumit, maka akan menghasilkan lebih banyak panas bila dibandingkan dengan lilitan standar.
Dalam banyak kasus, chain-vaping dan menggunakan coil performa tinggi pada watt yang besar akan membuat mod kamu jadi panas. Namun, sekarang ada terobosan baru untuk masalah ini, yaitu dengan coil mesh dan Plexus. Keduanya diyakini mampu menangani panas lebih baik daripada jenis-jenis coil lainnya.
Coil mesh dan Plexus dapat menjadi pilihan karena bisa membuat kamu vaping pada watt besar tanpa membuat mod jadi panas atau overheat. Jadi, buat kamu yang memang suka chain-vaping, salah satu cara mengatasi mod panas adalah dengan menyesuaikan jenis coil yang kamu gunakan.
C. Voltase atau Watt yang Terlalu Tinggi
Ini sih sudah jelas ya guys. Kalau kamu menggunakan lebih banyak daya atau power dari baterai untuk memanaskan coil, otomatis mod kamu juga akan jadi lebih panas. Maka dari itu selalu periksa jumlah daya yang kamu gunakan sebelum vaping.
Pentingnya memeriksa daya sebelum vaping adalah untuk mengetahui kesesuaiannya dengan jenis mod dan resistance dari coil yang kamu gunakan. Kebanyakan vapers menggunakan daya sekitar 50 sampai 70 watt, tapi kamu juga bisa bereksperimen supaya tahu daya sebesar apa yang cocok untuk kamu dan mod kamu.
D. Hati-hati dengan Coil “Gunk”
Coil gunk itu bahasa kerennya kotoran coil, guys. Itu lho, kotoran yang suka menempel di coil dan terkadang bentuknya menjijikan. Meski penampakannya bikin jijik, kamu tidak perlu khawatir, karena kotoran atau gunk ini merupakan sisa-sisa dari liquid vape yang mengering di permukaan coil.
Yang jadi masalah adalah ketika coil gunk ini menghalangi permukaan coil, sehingga menyebabkan coil kesulitan untuk menyerap cairan atau liquid vape dengan benar. Pada akhirnya coil akan menjadi lebih mudah panas.
Selain mod kamu jadi panas, hit juga akan terasa jadi lebih kering dari biasanya. Soalnya wick atau sumbu (biasanya kapas) yang menempel pada coil menjadi sedikit gosong karena tidak sepenuhnya basah, mengakibatkan liquid kamu jadi terlalu panas.
Kamu bisa saja membersihkan coil yang kotor, tapi agak sulit dan merepotkan. Solusi terbaiknya adalah dengan mengganti coil yang baru.
E. Pastikan Liquid Kamu Mengalir Tanpa Hambatan
Tidak hanya coil gunk, alasan lain yang membuat proses wicking tidak maksimal adalah kekentalan liquid yang kamu gunakan. Apalagi dengan desain tangki yang tidak sesuai, makin memperbesar kemungkinan terjadinya masalah saat wicking.
Konsistensi liquid yang menggunakan lebih banyak VG (Vegetable Glycerine) daripada PG (Propylene Glycol) akan jadi lebih kental sehingga kamu bisa menyesuaikan tangki dan watt yang cocok untuk liquid tersebut. Misalnya, liquid yang rasio VG-nya tinggi akan cenderung lebih baik jika menggunakan tangki jenis Sub Ohm untuk style vaping DTL (Direct To Lung).
Beberapa jenis tangki juga memiliki fitur liquid flow control yang memungkinkan kamu untuk mengatur aliran liquid dari tangki ke kapas. Jika menggunakan tangki jenis ini, kamu jangan mengaturnya terlalu rendah, supaya masalah saat wicking tidak terulang lagi.
Masalah coil gunk dan aliran liquid ini penting untuk diselesaikan, jika tidak, akan mengakibatkan dry hit, kapas terbakar, dan mod kamu akan jadi lebih panas di area tangki dan coil.
Nah, cara mengatasi mod panas apabila penyebabnya adalah aliran liquid, bisa dengan mengganti tangki agar sesuai dengan kekentalan liquid, atau dengan mengganti liquid yang lebih cair tanpa harus mengganti tangki yang sudah kamu punya.
F. Atur Airflow
Kalau kamu merasakan uap vape jadi terlalu panas saat kamu hirup, bisa jadi penyebabnya adalah kombinasi airflow dan watt yang kamu gunakan. Semakin besar watt, akan membuat suhu coil jadi semakin panas. Sedangkan jika semakin besar bukaan airflow, maka akan semakin banyak pula udara dingin yang masuk dan tercampur dengan liquid kamu sehingga uap yang dihasilkan juga akan semakin dingin.
Sederhananya, kalau kamu mau uap yang dihasilkan semakin dingin, tinggal sesuaikan saja airflow-nya. Bahkan, beberapa tangki punya slot secondary airflow, ini akan sangat berguna untuk mendinginkan uap yang dihasilkan. Jika tangki yang kamu gunakan memiliki slot secondary airflow, sebaiknya kamu gunakan.
Kalau dengan mengatur airflow belum cukup jadi cara mengatasi mod panas, kamu juga bisa menurunkan watt mod kamu. Rasakan saja perbedaannya.
G. Pastikan Baterai Kamu Tidak Bermasalah
Sejauh ini, baterai yang bermasalah jarang sekali menjadi penyebab mod panas. Meski begitu, hal ini perlu ditanggapi secara serius. Baterai vape didesain untuk tahan lama dan tahan panas, dan bisa menahan suhu eksternal hingga 60°C. Lebih dari itu, bahkan suhu internal baterai vape bisa mencapai rata-rata 78°C saat beroperasi pada batasnya.
Kalau begitu, tahu dari mana mod kamu overheat? Walaupun memang normalnya baterai akan jadi hangat saat beroperasi, tapi yang bisa jadi patokan adalah ketika panasnya membuat tanganmu merasa tidak nyaman saat memegang baterai, ini artinya ada yang salah.
Meski hal ini tidak mungkin, tapi jika terjadi, sangat penting untuk menghentikan thermal runaway. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah berhenti vaping. Jika panas dari baterai mod kamu terasa mengkhawatirkan, letakan mod di tempat yang sejuk dan tidak mudah terbakar lalu tunggu hingga mendingin dengan sendirinya.
Jika sudah cukup dingin untuk kamu sentuh, periksalah mod kamu. Pastikan juga saat memeriksanya kamu berada di tempat aman dan jauh dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Kalau kamu sampai mendengar suara seperti mendesis dan baterai terlihat menggembung, kemungkinan besar baterai mod terlalu panas dan perlu didinginkan secepat mungkin.
Apabila hal itu terjadi (suara mendesis dan menggembung), ada kemungkinan bahaya thermal runaway. Satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan adalah bawa ke area terbuka untuk meminimalisir potensi bahaya. Biarkan memanas hingga terbakar, setelah mereda dan dingin baru ditangani.
Semoga saja kita semua terhindar dari situasi ini. Maka dari itu, sebaiknya kamu lakukan pemeriksaan pada baterai mod kamu secara berkala. Jika terdapat tanda-tanda bahwa baterai sudah tidak sehat, solusi terbaiknya adalah beli baterai yang baru. Walaupun mahal, tapi harganya sebanding untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Terdengar seperti menakut-nakuti sih, tapi untungnya hal di atas tidak mungkin terjadi. Bahkan kami berharap agar informasi ini jangan sampai digunakan. Namun, tidak ada salahnya untuk tahu, sekadar jaga-jaga saja.
Walaupun terkesan banyak sekali penyebab potensial mod panas, tapi kebanyakan karena kombinasi penggunaan daya dan vaping yang berlebihan. Seperti kata orang bijak, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, cara mengatasi mod panas yang paling ampuh adalah dengan tidak membiarkan masalah-masalah kecil yang dapat langsung kamu tangani sendiri terjadi.
Dengan begitu, secara tidak langsung kamu juga merawat mod kamu agar lebih awet dan panjang umur, selain itu jadi lebih hemat juga. Daripada kamu buang-buang duit untuk gonta-ganti mod, lebih baik kamu coba berbagai produk Indonesia Dream Juice aja di sini.