Bahan Liquid Vape: Food Grade dan Bebas Ganja – Pada era di mana kecanggihan teknologi semakin berkembang, salah satu tren yang terus meningkat adalah penggunaan rokok elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah vape. Vape menjadi alternatif bagi banyak individu yang mencari cara untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokok tradisional. Namun, ada berbagai spekulasi dan kesalahpahaman yang muncul seputar komposisi bahan dalam liquid vape. Artikel ini akan membahas bahwa bahan liquid vape sebagian besar berbahan dasar food grade dan tidak mengandung ganja, serta menggali mengapa RUU kesehatan tentang tembakau sering disalahpahami terkait dengan liquid vape yang mengandung ganja.
1. Bahan Liquid Vape apakah Food Grade?
Ya, Bahan-bahan yang digunakan dalam liquid vape tergolong dalam kategori food grade. Artinya, bahan-bahan tersebut relatif aman untuk bersentuhan langsung dengan sistem pencernaan tubuh.
Beberapa bahan utama dalam liquid vape meliputi propylene glycol (PG), vegetable glycerin (VG), serta flavoring atau perasa.
- Propylene Glycol (PG): PG adalah cairan bening yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Ini sering digunakan sebagai agen pengental, pemanis, dan pelarut dalam liquid vape. PG telah lama dianggap aman untuk digunakan dalam aplikasi konsumen dan telah melewati uji keamanan yang ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat.
- Vegetable Glycerin (VG): VG juga merupakan bahan food grade yang umum digunakan dalam industri makanan dan farmasi. Ini biasanya diekstraksi dari minyak nabati, seperti minyak kelapa atau minyak sawit. VG digunakan dalam liquid vape untuk menciptakan uap yang tebal dan memberikan sensasi lembut di tenggorokan. Seperti PG, VG juga telah dianggap aman oleh berbagai badan pengaturan.
- Flavoring: Flavoring dalam liquid vape biasanya terdiri dari campuran bahan-bahan kimia yang dirancang untuk meniru rasa makanan atau minuman tertentu. Meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang penggunaan flavoring tertentu dalam jangka panjang, banyak produsen liquid vape menggunakan flavoring yang telah disetujui untuk digunakan dalam makanan oleh badan pengaturan seperti FDA.
2. Tidak Mengandung Ganja Sedikitpun!
Salah satu kesalahpahaman umum tentang liquid vape adalah bahwa mereka mengandung ganja atau bahan psikoaktif lainnya. Namun, secara umum, liquid vape yang dijual secara legal dan bercukai tidak mengandung ganja. Mereka umumnya terdiri dari campuran PG, VG, flavoring, dan ditambahkan nikotin namun ini adalah opsional karena beberapa negara melarang penggunaan nikotin. Produk-produk yang mengandung ganja atau bahan psikoaktif lainnya biasanya dikenal sebagai THC vape atau marijuana vape, dan seringkali dijual secara ilegal di pasar gelap.
Baca Juga : RUU Kesehatan tentang Tembakau dan Ancaman Struktural terhadap Ekonomi Tembakau
3. RUU Kesehatan tentang Tembakau
Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan tentang Tembakau seringkali disalahpahami dalam konteks liquid vape yang mengandung ganja. RUU ini umumnya dirancang untuk mengatur produksi, penjualan, dan penggunaan produk tembakau, termasuk rokok konvensional, cerutu, dan tembakau potongan. Namun, karena vape menggunakan bahan-bahan yang berbeda dan dapat digunakan untuk mengkonsumsi nikotin dalam bentuk yang berbeda, mereka seringkali dianggap sebagai bagian dari regulasi yang sama.
Kesalahpahaman ini sering kali muncul karena kurangnya pemahaman tentang perbedaan antara liquid vape yang berisi nikotin atau hanya flavoring, dengan THC vape yang mengandung bahan psikoaktif seperti ganja. Sebagian besar regulasi yang diperkenalkan dalam RUU Kesehatan tentang Tembakau ditujukan untuk mengatur produk-produk tembakau yang mengandung nikotin, bukan liquid vape yang tidak mengandung nikotin atau ganja.
Jadi, Apakah RUU Kesehatan Sudah Tepat?
Bahan liquid vape sebagian besar terdiri dari bahan food grade yang telah dianggap aman oleh badan pengaturan kesehatan. Liquid vape yang dijual secara legal umumnya tidak mengandung ganja atau bahan psikoaktif lainnya. Kesalahpahaman seputar RUU Kesehatan tentang Tembakau sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang perbedaan antara produk tembakau yang mengandung nikotin dan liquid vape yang umumnya digunakan sebagai alternatif rokok tradisional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang komposisi bahan dalam liquid vape, diharapkan kesalahpahaman seputar pengaturan dan keamanan produk ini dapat diminimalkan.
Jangan lupa juga follow instagram kami @idjofficial biar ga ketinggalan info-info menarik seputar IDJ yaa!
Masih bingung atau ragu dalam mendaftar di IDJ? Tanya-tanya sama admin disini yuk!