Back

Kenali Perbedaan MTL dan DTL Supaya Sesama Vapers Tidak Berantem!

PERBEDAAN MTL DAN DTLRokok, kendati telah menerima beragam respon terkait efek kesehatan dan lingkungannya akan tetap mendapatkan hati di kalangan masyarakat. Betapa tidak, dalam skala ekonomi nasional dikatakan bahwa industri rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar pajak negara.

Untuk itulah, seiring dengan perkembangan zaman rokok elektrik ditemukan, dan biasa kita kenal dengan “vape”. Tapi tahukah kamu, dikalangan vapers sendiri, terdapat perbedaan bahkan tidak jarang bisa menjadi polemik tentang perbedaan MTL dan DTL? Apa maksud dari dua istilah tersebut? Baca tuntas artikel ini ya!

Mengenal Perbedaan MTL dan DTL

Dikalangan vapers sendiri istilah MTL dan DTL merupakan dua istilah yang cukup menimbulkan perdebatan, bahkan menimbulkan berbagai respon yang sangat beragam.

Lalu apasih definisi dari kedua istilah tersebut? Secara sederhana, MTL merupakan singkatan dari Mouth to Lung yang bisa diterjemahkan sebagai “mulut ke paru-paru”. Sedangkan DTL merupakan Direct to Lung dengan terjemahan “langsung ke paru-paru.”

Keduanya merupakan sebuah istilah yang dibuat untuk menggambarkan teknik cara menghisap vape. MTL untuk mereka yang menghendaki cara menggunakan rokok elektrik seperti rokok konvensional. DTL untuk mereka yang menginginkan sensasi lain dari merokok.

MTL lebih direkomendasikan bagi kamu yang sedang berjuang untuk berhenti merokok secara konvensional karena dalam prosesnya, uap akan berkumpul terlebih dahulu di dalam mulut selanjutnya diteruskan ke paru-paru. Jadi mirip merokok dengan kretek.

Berbeda dengan DTL atau Direct to Lung yang dalam prosesnya uap akan langsung diteruskan ke dalam paru-paru yang mana artinya tingkat kepekatan liquid yang diperlukan lebih pekat daripada untuk vape dengan teknik MTL.

Dari penjelasan tersebut, maka secara sekilas dapat dikatakan bahwa perbedaan MTL dan DTL merupakan perbedaan tentang gaya atau teknis hisap vape. Keduanya bisa dipraktekkan secara bergantian atau sesuai mood masing-masing.

Perbedaan MTL dan DTL Dari Berbagai Sisi

Adapun untuk memperjelas perbedaan dari keduanya, berikut kami berikan informasi sesederhana mungkin dari hasil penelusuran berdasarkan berbagai sumber. Simak ulasannya berikut!

  1. Ketebalan Uap

Jika kamu adalah tipe yang baru belajar cara menggunakan vape, maka jenis atas style yang disarankan adalah MTL atau Mouth to Lung. Metode ini lebih mudah, karena kamu masih akan bisa melakukan penyesuaian selama masa migrasi dari rokok konvensional ke rokok elektrik atau vape.

Nah berbicara tentang ketebalan uap, MTL menghasilkan uap lebih sedikit daripada teknik DTL. Untuk DTL yang cenderung menghasilkan asap lebih tebal memang biasanya diperuntukkan untuk ajang lomba vape yang umumnya membutuhkan produksi uap dalam jumlah besar.

Kenapa uap yang dihasilkan teknik DTL lebih banyak? Jawabannya cukup simpel, karena kandungan liquid yang dibutuhkan lebih banyak dengan rasa yang lebih nendang. Sehingga perbedaan DTL dan MTL ini salah satunya adalah jumlah atau kadar uap yang dihasilkan.

  • Device yang Digunakan

Terdapat perbedaan mencolok dalam urusan device untuk kedua teknik. Biasanya MTL menggunakan pod dengan ukuran yang lebih kecil daripada saat kamu ingin menerapkan teknik DTL. Sehingga device MTL lebih mudah untuk dibawa kemana-mana serta lebih praktis dengan ukuran baterai yang tidak terlalu membebani.

Tidak lupa, untuk device MTL kisaran besar daya koil atau daya listrik, biasanya lebih dari 1 ohm dengan airlow atau jendela udaranya lebih pekat dan intense. Tambahan info juga, bahwa device untuk tipe MTL relatif lebih sedikit daripada untuk Direct to Lung atau DTL.

Lebih lanjut, atomizer MTL dan DTL juga berbeda. DTL memiliki banyak contoh untuk dijadikan sampel. Sementara MTL yang lebih segmented dan memiliki fanbase sendiri, maka devicenya tidak seramai DTL, sebut saja seperti DOT MTL by dotmod, svoemesto kayfun lite 22, dan sebagainya.

  • Tipe e-liquid yang Disarankan

Telah disebutkan sebelumnya, bahwa untuk teknik MTL cenderung menggunakan device yang lebih kecil serta biasanya tidak banyak mengeluarkan uap daripada DTL. Dengan sifat yang seperti itu, maka besaran e-liquid yang disarankan adalah 50 VG/50 PG dengan rasa yang lebih beragam.

Jika ukuran lebih tinggi dari yang disarankan atau lebih dari 60%, maka kamu harus siap tersedak atau merasa tidak nyaman selama proses menghisap karena rasa liquid yang dihantarkan tidak maksimal.

  • Tipe Pengguna

Perbedaan MTL dan DTL bisa juga dilihat dari tipe penggunanya. MTL biasanya lebih populer digunakan oleh mereka yang baru saja memasuki dunia vape atau sedang belajar lepas dari rokok dengan kretek atau sigaret.

Hal tersebut dikarenakan teknik hisapannya sangat mirip dengan saat kamu menghirup asap dari rokok konvensional. Untuk hal ini, uap vape disimpan terlebih dahulu di rongga mulut yang selanjutnya diteruskan ke paru-paru untuk bisa menyesap aroma liquidnya.

Selanjutnya untuk DTL lebih cenderung dipakai oleh mereka yang menginginkan pengalaman yang lebih menggelegar dengan asap yang fantastis. DTL ini menjadi primadona untuk orang-orang yang menggemari sensasi merokok tanpa halangan.

Tapi perlu untuk diingat bahwa kendati DTL cenderung menggunakan e-liquid yang lebih pekat daripada MTL, hal tersebut tidak menjadikan ketergantungan terhadap nikotin untuk teknik DTL lebih tinggi. Jadi tetap bisa dikelola tanpa perlu membuat kamu merasa ketergantungan pada nikotin.

  • Sensasi yang Dihasilkan

Dikarenakan uap yang dihasilkan pada MTL lebih sedikit maka dapat dikatakan bahwa sensasi rasa menggunakan teknik ini cenderung lebih rendah dan lemah daripada teknik DTL.

Untuk itulah mengapa DTL digunakan sebagai pertandingan cloud chasing yang memerlukan uap banyak serta sensasi merokok yang lebih bombastis.

Hanya saja, jika kamu merupakan vaper pemula dan lebih nyaman dengan teknik MTL serta tidak ingin mengorbankan sensasi tendangan dalam tenggorokan, maka kamu bisa saja memilih menambah jumlah kandungan nikotin e-liquid, memilih rasa menthol, maupun menaikkan power atau daya bakar vape. Mudahnya, sensasi MTL itu seperti merokok, uapnya sedikit serta kandungan nikotin relatif lebih tinggi.

  • Kandungan Nikotin

Perbedaan MTL dan DTL lainnya adalah tentang besaran kandungan nikotin. Untuk teknik MTL, ia lebih efektif jika didukung dengan nikotin dosis yang lebih tinggi daripada DTL.

Contoh jenis nikotin yang bisa dijadikan pilihan adalah nikotin salts dengan kandungan sebesar 25 hingga 50 mg. Dengan hal tersebut dapat menambal kekurangan uap pada teknik MTL.

Sebaliknya, untuk DTL, nikotin yang dibutuhkan lebih sedikit. Besaran nikotin yang dianjurkan tidak lebih dari 12 mg atau lebih baik berada pada level 3 hingga 6 mg saja.

  • Rasa

Pada MTL rasa yang tersedia lebih kentara, sedangkan DTL tidak. DTL dibuat dengan airflow besar, sehingga kerapatan uapnya lebih rendah daripada MTL yang pada akhirnya dapat menyebabkan indera pengecap kamu tidak bisa merasakan rasa liquid dengan sempurna.

Hanya saja kamu tidak perlu khawatir. Jika kamu penggemar teknik DTL dan ingin tetap merasakan rasa yang intense, maka kamu bisa mengakalinya dengan memanipulasi temperaturnya, membatasi airflow, serta memasang coil dengan tingkat resistensi beragam.

Dari beberapa perbedaan MTL dan DTL yang telah disebutkan, maka kami berharap kamu sudah tidak bingung lagi untuk memilih teknik. Adapun jika dirumuskan secara sederhana, teknik DTL diibaratkan dengan kamu menghirup uap langsung dari balon sedangkan untuk teknik MTL, kamu seperti menghirup uap dengan sedotan.

Bagi kamu yang sedang mencari liquid vape dengan rasa dan aroma tiada duanya, liquid yang dihasilkan Indonesia Dream Juice patut untuk kamu coba. Liquid kami dibuat dari bahan-bahan berkualitas serta yang tak kalah penting mudah untuk ditemukan.

Temukan produk kami di toko-toko vape terdekat atau kunjungi laman kami di Indonesia Dream Juice untuk mendapatkan liquid demi nge-vape dengan sensasi nendang.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim customer support kami siap menjawab segala pertanyaan Anda. Silahkan tanyakan apa saja!
👋 Halo, ada yang bisa saya bantu?